Wednesday, August 23, 2017

0

Review Novel "Girl Meets Boy" Karya Winna Efendi

Review pendek-ish untuk salah satu buku favoritku karya kak Winna Efendi. Pertanyaan dulu nih, kalian udah pernah-kah membaca buku ini?




Sinopsis;


Dear Ava,
Saat kamu menerima surat ini, mungkin aku udah nggak ada di sini. Mungkin aku udah jadi murid senior di Alistaire. Mungkin aku akan ada di lingkungan baru. Atau, mungkin di Broadway, tampil perdana untuk pertunjukan baru Annie dan tiketnya terjual habis dalam lima menit (boleh dong, ngarep). Who knows? Itulah hebatnya dunia, selalu penuh dengan kesempatan yang nggak terduga.
Satu hal yang mesti kau ingat, kita punya janji untuk saling menemukan, bukankah begitu?
Love,
Rae
♫♫♫
Dear Kai,
And then I said, "Kai, aku sayang kamu."
Kamu menatapku, lalu mengusap rambutku lembut. Ini adalah kali pertama aku mengucapkannya kepada siapa pun. Kamu nggak mengatakanya balik. Dan, kurasa, sejak awal aku sudah tahu.
Aku tahu tindakan kamu barusan adalah ucapan i-love-you terbaik yang mungkin bisa kudapatkan, but it's okay, because I love you.
And unlike you, I'm not afraid of saying it.
Love,
Rae



I am Winna Efendi's fan, that is for sure.


Girl Meets Boy adalah salah satu favoritku dari semua karya kak Winna Efendi. Buku ini agak sedikit kebarat-baratan (?) dibanding buku Kak Winna yang lain. Mungkin karena setting-nya, nama para karakter, dll.

Sebelum kalian baca novel ini, perlu diketahui kalau karya ini dipenuhi dengan musik. Musik adalah salah satu elemen terbesar dari buku ini. And I'm not complaining. 

Buku ini penuh dengan rasa kehilangan, duka, keluarga, persahabatan, melepaskan, dan saling menemukan. Begitu juga dengan mimpi. Tentang perasaan seseorang yang selalu berada dibawah bayang-bayang orang lain. Tentang cara menerima kepergian orang lain, bahwa kadang duka karena ditinggalkan tak perlu dihadapi sendiri. Kadang, ada saat dimana melepaskan mungkin keputusan yang terbaik.

Aku nggak mau men-spoiler ya hehe 😄

Now, let's talk about the characters.

Pemeran utama perempuan kita, Ava. Sosok yang terbiasa berada di bawah bayang-bayang orang lain, deeply insecure, introvert, dan sedih. Selama membaca buku ini, kita dibawa untuk melihat karakternya berkembang dan belajar. And it was such a satisfying roller coaster.

Kai, salah satu karakter cowok kesukaan aku nih dari karya Winna Efendi. Badboy (who doesn't love  badboys?), musik prodigi, penuh rahasia, tipe orang yang susah ditebak banget hatinya dan favoritku adalah dia katalis untuk karakter Ava untuk overcome herself. Dan sebaliknya. Karakter mereka berdua sangat berbanding terbalik, but everything suited them perfectly. And his love confession (ini buku romance ya, harus ada dong pernyataan cinta) melted my icy heart. Dia bukan pendiam imo, tapi sangat tertutup mengenai masalah hati. And when everything comes to the light, it's truly a beautiful sight. 

I love this book a lot. Exhausting journey, but so satisfying in the end. Winna Efendi sangat berbakat dan aku selalu excited tiap kali buku baru beliau diterbitkan. Malah menurutku buku ini rada underrated dibandingin karyanya yang lain seperti Refrain atau Remember When. Kalau kalian belum baca ini, aku recommend banget deh ya, nggak bakal nyesel.


Bagaimana dengan kalian?









0 comments:

Post a Comment