Wednesday, August 23, 2017

0

Book Review - Dear Nathan

Halo, back again after a long time!

Baru selesai nih baca salah satu novel populer Wattpad yang sudah diterbitkan, Dear Nathan. Sepengetahuan aku, novel ini memang ngetop banget pas masih di Wattpad. I saw this book on the website, but unfortunately the full version is not available anymore. Dengan kata lain, kamu harus beli buku fisiknya biar nggak ketinggalan kisah Nathan dan Salma.

Review ini hanyalah post pendek, karena aku sibuk banget same dunia nyata ha!



Here is the synopsis;

Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi baha gosip anak satu sekolah.
Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadiam yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan,

First of all, I love the cover. Kalau pernah baca review bukuku yang lain, pasti pada tahu kalau aku lebih suka cover yang simple but aesthatically pleasing.

Oke, konsep cerita tentang "badboy and good girl" memang sudah merajalela kemana-mana, terutama Wattpad. Kalau agan-agan sekalian suka nongkrong disana pasti tahu, yang bertengger di hot list pasti 90% cerita badboy semua.

Look, I have no problem with cliche. As long as it's good, then we're okay.

Plot utama dari Dear Nathan memang klise but it is a good kind of cliche. Buku ini tebalnya 528 halaman, so pasti aku salut sama si penulis yang kuat banget nulis sebanyak itu. Dengan halaman sebanyak itu, kamu bakal siap dengan beragam konflik, baik utama maupun konflik-konflik ringan yang kian terjadi.

Salah satu minus buatku adalah kisahnya yang cukup dragging. Buku ini tebel loh, dan beberapa kali aku mikir kapan selesainya? Mungkin dengan script yang lebih ketat, pacing yang lebih teratur, hal ini bakal dengan mudah diperbaiki.

Move on to the characters.

Salma kadang bikin kesel, tapi aku salut dengan betapa jelasnya author menggambarkan karakter dia seperti apa. She can be so dense at times, but really kind towards other people. Terutama kepada mereka yang butuh bantuannya. And Nathan, aku suka. Meskipun rada tipikal, badboy dengan masa lalu yang "dark" akhirnya jatuh cinta sama si good girl. But hey, there is nothing wrong with cliche. I like cliche. 

Overall, nice. Really nice and sweet. 


BTW, aku nonton film adaptasinya. And sorry to say, it sucks. Big time. The actors don't know how to act. It's terrible.


Bagaimana pendapat kalian tentang novel Dear Nathan?




































0 comments:

Post a Comment